Member Story versi Aida Maulidya (Member KMO Alineaku)
Assalammualaikum sahabat Alineaku…
Puji syukur kepada Allah SWT, karena Dialah yang telah mempertemukanku dengan komunitas “Alineaku”. Sehingga kita bisa berjumpa dan bersatu di bawah bendera “Alineaku” meskipun secara darling, eh..daring maksud ku.
Tak lupa, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi tauladan dalam kehidupan ini. Ialah yang mengajarkan dan selalu mensupport kita untuk terus belajar. Hal ini sebagaimana sabdanya, yang artinya “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke Negeri Cina”.
Meskipun kedudukan hadits ini dhai’f (lemah), namun hal ini menarik perhatianku. Hingga muncullah sebuah pertanyaan dari benakku. Kenapa dari semua negara yang ada di dunia ini, Cina yang masuk ke dalam perkataannya Rasulullah SAW? Kenapa tidak Indonesia, misalnya? (Hehehe…). Setelah ku telusuri, ada beberapa hal yang kudapat dari perkataan sang tokoh yang paling berpengaruh di dunia ini. Diantaranya, karena Cina adalah bangsa yang memiliki peradaban tinggi, jauh sebelum hadirnya Islam. Pendapat lain juga mengatakan bahwa Islam nantinya akan sampai ke Negeri Tirai Bambu itu. Hal ini dibuktikan oleh para sejarawan dengan menemukan dua makam sahabat Nabi Muhammad SAW di Quanzhou dan satu masjid tertua di sana, yaitu masjid Huaisheng.
Ok, kita lanjutkan ya sahabat Alineaku..
Pada kesempatan ini aku akan berbagi cerita mengenai pertemuanku dengan komunitas hebat ini. Ya, pengalaman pertamaku dalam mengikuti kelas menulis Alineaku.
Kala itu, aku sedang bosan dengan rutinitas harianku. Hingga terlintas dipikiranku untuk menulis dan mencari teman seperjuangan dalam mengasah potensi yang sudah lama terkubur. Karena sejatinya, orang yang pandai membaca akan pandai menulis. Namun, apakah tulisan yang ditorehkan akan stuck, atau akan mengalami perkembangan? Jawabannya ada pada penulis itu sendiri.
Rasa hampa dan bosan yang sedang menggerogotiku, entah darimana asalnya. Merasa kehilangan sesuatu yang ada dalam diri. Namun tidak tahu, apa itu.
Detik berlalu menjadi menit, lalu berubah menjadi jam dan berkembang menjadi hari, minggu dan bulan. Sekian lama aku berfikir dan merenungi keadaan ini, yang akhirnya mendapatkan jawaban.
Kehampaan yang kurasakan disebabkan oleh perubahan aktivitas dan rutinitasku. Karena sebelumnya aku disibukkan dengan tuntutan deadline tugas kampus yang memaksaku untuk menulis. Menghasilkan tulisan yang akan mempengaruhi nilaiku. Namun semenjak tugas kampus yang segunung es itu mencair dan mengalir hingga ke hulu, diri ini merasa bebas, sebebas-bebasnya (hehe…). Tapi setelah berlalunya waktu, terasa ada yang hilang. Yah, aktivitas yang dulunya terasa jemu, sekarang malah kurindu.
Akhirnya ku mulai mencari komunitas menulis, mencari kawan seperjuangan. Hingga akhirnya aku melihat sebuah postingan teman facebookku mengenai komunitas menulis Alineaku.
Penasaran dengan komunitas tersebut, akupun searching lewat mbah google. Setelah membaca berbagai informasi dan hal lainnya mengenai komunitas ini, maka dengan yakin aku menghubungi nomor hp yang tertera pada laman Facebook Alineaku. Ternyata itu adalah nomor bidadari cantik “Kak Erlin” yang hangat sambutannya. Beliau dengan sabar menjawab dan menerangkan hal-hal yang masih membuatku bingung dan ragu. Yah, suatu hal yang patut diacungi jempol.
Setelah mengajukan berbagai pertanyaan, akhirnya aku memutuskan untuk mendaftarkan diri pada kelas menulis ini.
Hal yang ku suka dari komunitas ini adalah pengontrolannya. Artinya, tulisan yang ingin kita buat diberi deadline penyelesaiannya. Ditambah adanya mentor yang akan membantu kita ketika mengalami kesulitan. Dan benar saja, inilah yang ku cari selama ini.
Akhirnya aku digabungkan kepada sebuah grup yang diisi para pejuang tinta emas, untuk me- NYATA- kan pikiran. Berada dalam komunitas yang saling memberi semangat dalam menyelesaikan challenge dari mentor untuk membuat sebuah tulisan. Namun hanya beberapa diantara kami yang bisa menyelesaikannya. Tapi apapun keadaannya, kami tetap satu, tetap “Alineaku”.
Terakhir, terima kasih banyak kepada mentor yang sudah memberikan support dan mencharger terus semangat kami yang perlahan-lahan menjadi low. Juga kepada rekan-rekan seperjuangan yang sudah memberikan dukungan. Semoga segala hal yang telah diberikan, segala keringat yang telah tercurahkan bernilai dan menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT, aamiin.
Sekian pengalaman pertamaku bersama Alineaku, terima kasih.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku,
isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”