Rollercoaster di atas mesin jahit

Saya adalah seorang guru PAUD yang mempunyai cita cita besar yaitu punya maha karya, dan karya itu bermanfaat untuk orang lain.  Mimpi  besar saya adalah punya sebuah tulisan, saya bisa menulis artikel di beberapa majalah atau Koran, serta mempunyai buku. Mengejar  mimpi yang diiringi dengan lantunan doa, agar suatu saat bisa  mempunyai karya indah yaitu sebuah buku. Menulis tidaklah mudah bagi saya,  yang notabene  saya seorang yang sangat awam dengan dunia tulis menulis,  apa itu menulis? bagaimana caranya? bahkan belajarnya dimana bersama siapa? itulah  sekian banyak pertanyaan yang harus saya cari jawabannya satu persatu.  Menulis bukanlah hal mudah bagi saya, memulainya dari nol, tanpa bekal dan tanpa modal. Menulis seperti memasuki dunia alam gaib bagi saya,  dunia baru yang belum pernah tersentuh sebelumnya. 

Menulis bagi saya merupakan tantangan tersendiri, seperti naik rollercoster, kadang naik dan harus berteriak, kadang turun dengan menata hati, seperti menulis, kadang mood itu ada dan mempunyai semangat yang begitu tinggi, kadang lemah dan dihantui perasaan malas  dan takut,  ketakutan, akan  tulisan jelek, takut dibully orang takut tidak diterima oleh orang lain. Bagi saya menulis merupakan tantangan tersendiri,  yang harus saya taklukkan. Banyak ide bermunculan di kepala tekat dalam hati harus dituangkan dalam sebuah tulisan. Ketika di perjalanan ataupun bertemu dengan orang ingin sekali menuliskan pengalaman atau kejadian saat itu, tetapi itu semua nol tanpa realita hanya sebatas angan angan belaka. 

Sampai suatu hari Alhamdulillah dipertemukan dengan team Alineaku, belajar dari nol tentang apa itu menulis, apa itu jenis tulisan, bagaimana cara menulis bersama mentor Pak Cahyadi. Bukan hanya satu kelas banyak kelas sudah saya ikuti, bahkan setiap program baru yang dibuat oleh Alineaku selalu saya ikuti.  Selama ini berapa  program Alineaku yang  saya ikuti dari kelas single, kelas antologi, kelas privat dan mungkin masih banyak kelas lagi yang saya sudah tidak ingat lagi, akan  tetapi dari sekian banyak kelas yang saya ikuti tidak ada satupun kelas yang berhasil dilalui sampai final hehehe, tidak ada yang lulus.  Saya berhenti ditengah jalan, mungkin karena terlalu lama waktunya, banyaknya kegiatan sehingga tidak ada waktu untuk menulis, bahkan ide menulis yang sudah ada tema tema yang sudah dipersiapkan ikut hilang. 

Menulis di Alineaku itu sebenarnya mengasyikkan, banyak ilmu yang didapat, tahu teknik  cara menulis,  bagaimana tahapan tahapannya, tetapi rasa malas dan mungkin tidak bisa membagi waktu dalam menulis dengan kegiatan lainnya itu yang menjadi kendala.

Saat ini saya  sedang ikut kelas menulis lagi di Alinea, bersamaan juga dengan  jadwal jadwal sekolahan, jadwal pelatih PPKB provinsi, tetapi ada satu tekad yaitu  “Saya harus punya karya,” saya harus bisa, saya harus berbeda, dan saya harus menjadi guru yang luar biasa bukan guru yang biasa biasa. Saya memang bukan guru yang punya jabatan penting, atau bukan guru yang berprestasi saya adalah seorang guru biasa, tetapi saya punya tekat dan saya punya cita cita cita saya akan menjadi guru yang luar biasa  bukan guru yang biasa biasa,  saya menjadi guru dengan segudang karya Saya bisa menjadi guru yang berprestasi saya bisa menjadi guru yang bisa memotivasi  dan berbagi.

Melalui alineaku ini saya memulai menapaki menekuni kelas menulis, iya menulis apapun yang ada akan saya tulis saya ingin menjadi motivasi untuk orang lain dan saya ingin punya karya dan karya saya bukan karya yang biasa tetapi karya yang luar biasa, bukan menjadi guru biasa tetapi guru yang luar biasa, guru yang diatas garis rata rata.

Masuk Alinea ini seperti menaiki rollercoster, setelah menikmati rasanya ingin lagi lagi dan lagi untuk terus menulis dan menulis. Menulis bagaikan menjahit baju, ilmu jahit menjahit bagi saya ilmu yang sangat susah sekali, sama sekali saya tidak bisa menjahit baju, pelan pelan dan sangat lama untuk bisa menjahit baju. Disaat satu baju sudah jadi dengan indah terpakai dengan anggun, ada rasa kepuasan dan ingin terus dan terus untuk membuat baju lagi, begitu juga dengan menulis, setelah menikmati nikmatnya menulis, tidak ada kata bosan untuk berhenti menulis, yang ada hanya kata hari ini aku akan menulis apa ya, apa yang bisa aku tulis, serta menulis dan menulis.  Untuk sementara abaikan tentang tulisan itu baik dan buruk, bagus dan tidak menarik atau tidak, cocok atau tidak abaikan dulu yang penting saatnya menulis dan menulis.

Berjalannya waktu,  lamanya waktu menulis, terbiasanya menulis merangkai kata akan nada koreksi untuk tulisan tulisan kita, apakah tulisan itu pas, atau tidak cocok atau bahkan harus dihapus atau diganti dengan tulisan lain. Yang jelas di Alinea ku ini saya bener bener banyak menemukan pelajaran berharga. Bisa di cek berapa kali saya ikut kelas menulis di Alenia? Ah tidak mengapa walaupun belum pernah berhasil tetapi ada ibrohnya saya bisa belajar tentang menulis dari Pak Cah dan bu Ida. Belajar dan terus belajar mencoba tanpa takut akan gagal, karena kegagalan adalah  awal pemilik kesuksesan, menulis semudah bernafas, menulis semudah tersenyum, terus bernafas dan terus tersenyum untuk memandang indahnya dunia sebagai jalan menuju surgaNya.


“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku,
isi naskah sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.”


Tinggalkan Balasan