Pengalaman Belajar Menulis di Alineaku

Member Story versi Nurtanny (Member Alineaku)

Hallo Sahabat Menulis Alineaku. Perkenalkan saya Tanny, saya termasuk salah satu dari sekian alumni yang pernah menimba ilmu terkait tulis menulis di Alineaku. Saya sudah dua kali mengikuti event menulis bersama Alineaku. Pengalaman pertama saya adalah ikut pada Program KMO (Kelas Menulis Online) pada tahun 2019. Pada kelas KMO ini saya mendapat banyak sekali ilmu terkait kepenulisan khususnya bagi penulis pemula. Dalam KMO ini juga saya mendapat ilmu bagaimana cara menuangkan ide-ide serta bagaimana menumbuhkan semangat untuk terus menulis.

Pengalaman kedua saya di Alineaku adalah ketika saya mengikuti event Parade Menulis Buku 30 Day. Event sangat bermanfaat bagi saya karena di event ini saya belajar membuat buku berupa bahan ajar. Namun pada event ini sepertinya saya kalah dan saya tidak berhasil mempraktekkan beberapa tips menulis sebagaimana yang saya dapat pada event menulis yang saya ikuti sebelumnya. Singkatnya saya tidak berhasil menyelesaikan menulis buku selama 30 hari..dan akhirnya buku tersebut masih menggantung. Namun saya punya tekad akan saya selesaikan buku tersebut dan akan saya kirim pada Alineaku untuk diterbitkan.

Dan kali ini saya mengikuti lagi event menulis di Alineaku, artinya ini sudah yang ketiga kalinya saya mengikuti event menulis di Alineaku, kali ini saya mengikuti event Diskusi menulis Alineaku. Saya sangat berharap dalam event ini saya benar- benar dapat mewujudkan mimpi saya untuk menjadi penulis. Dan saat ini saya berusaha untuk betul- betul memanfaatkan waktu saya yang sempit untuk membuat tulisan meskipun satu paragraf satiap hari.

Demikian cerita saya terkait pengalaman menulis bersama Alineaku. Saya termotivasi untuk semangat menulis dengan setelah membaca sebuah Quotes salah satu penulis yang tidak asing ditelinga saya dan semoga saya bisa mengikuti jejak menulis beliau dan quotes ini juga sangat penting dengan profesi saya ini, semoga saya bisa terus menulis.

“Orang  boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” 

– Pramoedya Ananta Toer

Tinggalkan Balasan