Member Story versi Agus Siswanto (Member KMO Alineaku)
Saya mungkin termasuk terlambat dalam menekuni dunia tulis-menulis. Bayangkan saja, di usia lebih dari 50 tahun, dunia itu baru saya tekuni. Padahal beberapa orang memulai langkah ini sejak dini. Bahkan beberapa orang memulai sejak anak-anak. Maka tidak heran jika tulisan mereka keren-keren.
Salah satu hal yang menjadi hambatan menulis pada diri saya, mungkin pada anggapan yang selama ini saya pegang. Dalam benak saya selalu bermain bahwa kemampuan menulis seseorang itu sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Dalam artian seorang yang tidak mempunyai bakat menulis, dapat dipastikan dia tidak akan dapat menghasilkan sebuah tulisan, apalagi sebuah buku.
Anggapan ini terus bermain di benak saya. Apalagi setiap saya mencoba untuk menulis, selalu saja hasilnya tidak bagus, alias garing. Sehingga tidak heran jika tidak pernah ada tulisan yang selesai. Belum sampai akhir tulisan lalu saya tinggalkan.
Keyakinan ini mulai berubah saat seorang teman mengajak saya mengikuti sebuah kelas menulis. Dikatakan oleh teman tadi bahwa kelas menulis yang ditawarkan dijamin bisa membawa setiap pesertanya menjadi seorang penulis yang handal. Walaupun dia dari orang yang tidak mengerti dunia tulis-menulis sekali pun. Jangan pula berpikir bahwa kemampuan menulis seseorang itu sepenuhnya dari bakat. Buang jauh-jauh keyakinan itu, nasihat temanku.
Akhirnya saya pun masuk ke kelas menulis Alineaku. Rasa khawatir tidak mampu mengikuti yang selama ini saya rasakan, perlahan menghilang. Sebab kelas yang saya ikuti benar-benar kelas bagi para pemula. Sehingga pesertanya pun, sebagian besar adalah orang-orang yang baru mulai melangkah ke dunia tulis-menulis. Maka tidak heran jika saya pun merasa nyaman di dalamnya.
Sisi lain yang tidak kalah penting adalah peran sang admin sendiri. Tidak seperti di beberapa kelas yang lain, admin kelas menulis Alineaku benar-benar luar biasa. Peran seorang admin membuat suasana begitu nyaman, so dunia tulis-menulis yang semula menyeramkan, pelan-pelan mulai terbuka. Ternyata, banyak keasyikan di dalamnya.
Berbagai trik menulis pun saya dapatkan. Jenis-jenis tulisan pun, mulai saya kenal. Beberapa tugas yang diberikan, secara perlahan tapi pasti menjadi langkah lanjut saya untuk terjun ke dunia tulis-menulis. Kesulitan dalam membuka sebuah paragraf, secara pelan tapi pasti enyah dari diri saya. Demikian pula dengan kemampuan memilah dan memilih kata, selanjutnya menyusun dalam sebuah kalimat atau paragraf, menjadi kemampuan yang saya miliki sekarang.
Setelah mengikuti kelas ini, baru saya sadari bahwa kemampuan tulis-menulis seseorang tidak sepenuhnya didasarkan pada bakat yang dimiliki. Sebagai sebuah keterampilan, tulis-menulis adalah bidang yang harus diasah. Dalam artian semakin banyak kita menulis, maka otomatis semakin mudah pula kita membuat sebuah tulisan. Hal ini saya rasakan saat mencoba membandingkan tulisan awal saya, dengan tulisan yang saat ini saya hasilkan. Beda jauh.
Hal lain yang menjadi bonus dari mengikuti kelas menulis Alineaku adalah komunitas. Dengan ikut dalam kelas tersebut, maka komunitas yang terbentuk menjadi ajang silaturahmi dan saling berdiskusi dalam masalah tulis menulis. Kebersamaan yang terbentuk, menjadi satu bentuk motivasi untuk meningkatkan kualitas tulisan saya.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku,
isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”